Indonesia leads by Corrupt and Chaos. What next ?!
Sepertinya perkara korupsi di Indonesia ialah hal yang sangat sulit diberantas. Bahkan bagi sebagian orang, hal ini dianggap sebagai sebuah “Lingkaran Setan”. Setelah membaca SMS beliau, saya jadi teringat dengan salah satu karya Bapak Quraish Shihab yang berjudul Lentera Hati. Di dalam buku tersebut, terdapat hal yang menerangkan bahwa Rosululloh Muhammad SAW, ialah manusia yang perkataannya terkenal karena singkat, padat, dan bermakna sangat dalam. Selain itu, Rosululloh SAW juga berkata- kata bukan berdasarkan mengikuti hawa nafsunya.
Salah satu perkataan Rosululloh SAW –yang dibahas pada buku tsb- ialah :
“Bagaimana keadaan kalian begitulah ditetapkan pemimpin atas kalian”.
Bapak Quraish shihab mengartikan perkataan Rosululloh tersebut dengan singkat, yaitu Pemimpin merupakan cerminan dari rakyatnya sendiri –bukankah sebelum menjadi pemimpin, Sang pemimpin juga menjadi rakyat ?-. Jadi, saya rasa jika para pemimpin kita berbuat hal yang demikian -korupsi-, rasa- rasanya kita tidak perlu mengedepankan amarah terlebih dahulu. Tetapi, berkaca dulu pada diri kita sendiri –sbg rakyat-.
Berapa banyak para Mahasiswa/i yang telah berbuat munafik & dzolim terhadap orang tuanya dengan melebihkan nilai uang semester yang telah di tetapkan oleh universitas ?
Berapa banyak Siswa/i yang telah berbuat munafik & dzolim terhadap orang tuanya dengan melebihkan nilai uang SPP, uang Buku yang telah ditetapkan oleh sekolah ?
Berapa banyak Mahasiswa/i yang telah berbuat tidak sedap dipandang mata –yg konon katanya sbg orang terdidik- saat berdemonstrasi ?
Berapa banyak Siswa yang mengedepankan hawa nafsunya, ketika “berperang” dengan sesama rekannya ?
Hemat saya, SMS sahabat saya tersebut dapat mengingatkan kita untuk selalu bercermin disetiap waktu. Mudah- mudahan dalam usaha kita untuk memperbaiki diri, diiringi juga dengan usaha
Amiin.
Mudah- mudahan tulisan yang sedikit ini, kiranya dapat bermanfaat. Jika ada kebenaran, semua itu datangnya dari Alloh SWT. Adapun jika ada kesalahan dalam tulisan ini, maka hal tersebut datangnya dari saya, yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan, melainkan hanya sedikit seperti tetesan air dari paruh seekor burung di lautan yang luas.
“Ibarat air susu yang dicampur dengan kotoran, maka semua orang akan merasa jijik. Untuk itu, cukup kebaikan saja yang ada pada diri kita”.
-Abdulloh Gymnastiar- Also known as AA GYM.
Wassalam.
No comments:
Post a Comment